PKL Diperas Oknum Pejabat

PKL Diperas Oknum Pejabat

\"RUDIBENGKULU, BE - Pedagang kaki lima (PKL) yang mendirikan auningnya di kawasan Rumah Sakit Jiwa dan Ketergantungan Obat (RSJKO) Soeprapto Bengkulu, mengaku diperas oleh oknum Pemerintah Kota. Mereka dipungut iuran setiap bulannya dengan besaran yang bervariasi. Uang ini dipungut dengan alasan sebagai penjamin uang keamanan. \"Diantara kami ada yang dimintai Rp 100 ribu, ada yang diminta Rp 50 ribu, ada juga yang cuma Rp 20 ribu. Katanya tergantung besarnya auning yang didirikan,\" kata salah satu pedagang yang enggan menyebutkan namanya, kemarin. Oknum Pemerintah Kota tersebut, lanjutnya, berinisial En. Kepada para pedagang, En mengaku merupakan orang dekat petinggi di Pemerintah Kota Bengkulu yang dapat menjamin bahwa para pedagang dapat terus berjualan, selama memberikan setoran kepadanya. \"Uang ini katanya buat keamanan dan dia berani menjamin tidak ada lagi ancaman penggusuran. Kami sih nurut saja. Tapi kalau dibayar secara rutin kami lama-lama keberatan juga,\" ungkapnya. Dia melanjutkan, mayoritas pedagang saat ini sudah banyak yang mengeluh mengenai ulah oknum tersebut. Ia berharap, Pemerintah Kota dapat memberikan perlindungan kepada mereka dari pemerasan oknum tersebut. \"Kami heran, katanya mau mengembangkan ekonomi kerakyatan. Tapi kok ada yang seperti ini. Kesepakatannya kan asal kami tertib dan tertata tidak akan digusur. Masalah kewajiban membayar uang keamanan secara rutin ini tidak pernah ada dalam perjanjian. Makanya kami menilai ini adalah pemerasan,\" sampainya. Dikonfirmasi, Kepala Camat Gading Cempaka H Raflizal Syandri SE membantah keras pemerasan ini. Ia menegaskan, Pemerintah Kota tidak pernah mengeluarkan instruksi mengenai adanya retribusi terhadap para PKL di RSJKO Soeprapto tersebut. \"Tugas kami adalah memastikan agar para PKL itu dapat ikut serta dalam menjaga kebersihan dan keindahan kota. Dan kami minta mereka berkorban untuk itu. Tidak pernah ada perintah untuk memungut uang keamanan dan lain-lain,\" ungkapnya. Ia berharap para pedagang dapat menyampaikan secara langsung perkara ini kepada pihaknya. Ia berujar, pihaknya akan mengambil sikap terhadap oknum yang coba memanfaatkan kekhawatiran pedagang akan ancaman penertiban dan penataan. \"Yang jelas, kami, sebagai perwakilan Pemerintah Kota, hanya menuntut agar para pedagang dapat berpartisipasi untuk sama-sama berjuang mendapatkan Piala Adipura. Warna auningnya harus seragam dan kebersihan tempat berdagang harus menjadi hal yang utama. Kalau ada pemerasan, silahkan laporkan kepada kam,\" pungkasnya. (009)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: